Konsumtif.com– Ini 5 Saham yang Bagus untuk Pemula. Investasi saham meningkat di kalangan milenial. Dari obrolan milenial biasa di kedai kopi hingga status media sosial yang diwarnai dengan topik investasi saham yang bagus. Tren berinvestasi di saham sebenarnya didukung oleh literasi saham yang tepat.
Karena investasi saham tidak didasarkan pada tren tindak lanjut dan gairah Anda tahu! Jika Anda membeli saham yang salah, uang yang Anda investasikan dalam bahaya hangus.
Untuk Pemula, Apa Saja opsi produk stok yang bagus? Apa yang harus anda perhatikan untuk memilih stok yang bagus? Mengapa banyak orang membeli saham blue chip?
Penting juga untuk mengenali risiko investasi saham agar Anda lebih bijak dalam mengambil keputusan saat membeli saham. Tenang, pertanyaan tentang saham untuk investor pemula akan dibahas dalam artikel berikut.
Baca Juga: Memahami apa itu Crypto ? Sebelum Memulai Bisnis
Apa itu saham dan bagaimana cara kerjanya?
Sebelum berinvestasi dalam saham yang bagus, ketahui dulu apa itu saham. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang menjadi bukti kepemilikan nilai suatu perusahaan.
Jika Anda membeli saham perusahaan, maka Anda berpartisipasi dalam penyertaan modal perusahaan. Artinya, Anda menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan.
Jadi Anda berhak atas keuntungan atau pembagian dividen sesuai dengan jumlah saham yang anda miliki.
Tidak hanya itu, sebagai pemegang saham, Anda juga berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Lebih tertarik berinvestasi di saham?
Nah, cara kerja saham untuk menghasilkan dividen bisa dengan mudah dianalogikan dengan keuntungan dalam aktivitas trading.
Harga saham akan naik ketika permintaan naik, dan sebaliknya. Kenaikan harga saham merupakan dividen bagi pemilik saham karena terdapat selisih antara harga beli dan harga jual.
Terkait dividen, saham dibagi menjadi dua, yaitu Saham Biasa (common stock) dan saham preferen (preferen stock). Saham Biasa adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menerima sebagian dari pendapatan perusahaan, serta berkewajiban untuk menanggung risiko kerugian perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki hak untuk berpartisipasi dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tergantung pada ukuran saham yang dimiliki.
Sementara itu, pemegang saham preferen memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa. Misalnya, pemegang saham preferen akan diutamakan ketika bagian keuntungan atau pengembalian modal dari bagian aset ketika perusahaan dilikuidasi.
Pemegang saham preferen juga berhak menukar sahamnya menjadi saham biasa. Saham preferen juga sering disebut saham campuran karena karakteristiknya tidak terlalu berbeda dengan saham biasa.
Mengapa saham yang bagus adalah saham Blue Chip?
Sebagai investor pemula, Anda akan sering mendengar tentang saham blue chip. Saham Blue chip direkomendasikan sebagai langkah awal bagi pemula untuk memasuki dunia investasi agar tidak menelan kerugian besar.
Mengapa saham blue chip diklasifikasikan sebagai saham yang bagus? Alasannya adalah karena saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Kapitalisasi pasar adalah nilai pasar saham perusahaan.
Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan jumlah saham yang dimiliki perusahaan dengan harga saham saat ini di pasar. Nah, selain berdasarkan dividen, saham juga dibagi berdasarkan kapitalisasi pasar, yaitu,
Baca Juga: Pelajari System Internet Marketing Agar Bisnis Cepat Berkembang
Saham Tier 1 (blue chip), yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp10 triliun.
Saham Tier 2 (second liner) memiliki kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun.
Saham Tier 3 (third liner) adalah saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar.
Dengan kapitalisasi pasar yang tinggi, perusahaan saham blue chip memiliki profil dan reputasi yang baik di bursa saham. Ini karena perusahaan saham blue chip memiliki jajaran profesional yang andal sehingga bisnis perusahaan dapat berkembang.
Tidak diragukan lagi, saham blue chip diminati oleh banyak investor. Karena proses kerja saham telah dijelaskan di atas, ketika permintaan tinggi, harga saham naik sehingga perusahaan mendapat dividen. Nah, perusahaan saham blue chip secara teratur membagikan dividen kepada investor mereka.
Jadi, jika Anda mencari saham yang bagus untuk pengembalian jangka panjang dan tingkat risiko yang terkendali, Anda harus memilih saham blue chip daripada saham dengan kapitalisasi lebih rendah.
Perlu diketahui juga, saham blue chip sering menjadi pemimpin pasar dan penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG adalah indeks saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengukur kinerja harga seluruh saham di BEI.